Bukalah cendela pikiranmu sekedar untuk berfikir..

Sabtu, 26 November 2011

Aku dan Dia dalam Kebersamaan

Akhirnya, rinduku terpuaskan juga, yang selama ini menggantung tanpa kehadirannya. Bertemu dengan dia sama halnya dengan menikmati indahnya putri gunung, sejuk, enak dipandang dan juga cantik dibelai. Tepat jam 13.30, aku sudah berada di tempat dimana aku dan dia bertemu. Tapi, yang paling ku kesali adalah menunggu dia dalam keramaian para santri putri, aku kan jadi malu dan merasa takut.. takud ditembak ama bidadari disana, tar dia gigit jari deh hehehe. Dalam pikiran kesal, "kenapa aku disuruh berangkat duluan ke tempat ini, padahal aku bukan orang sini, kan malu!" Ya apa boleh buat, aku tenangkan ke-nervous-anku dalam ketidakberdaan berada ditengah-tengah keramaian manusi di tempat ini. Namun, selang beberapa menit, dia hadir bersama Ika tak lain adalah temannya dia yang menampilkan aroma kecantikan dengan busana lux. "Hemm, kog beda ya dia saat ini," gumamku dalam pikiran.

Ku berdoa dalam hati sebelum beranjak bertemu dia," Allah, indahkanlah pertemua ini dalam cinta dan kebahagiaan, Amiinn." Aku menghampirinya dengan salam islami, "Asslamualaikum,"
"Walaikumsalam," jawabnya dengan lembut. 

Pertemuan yang sesingkat ini, aku dan dia slalu menebarkan senyuman indah, sesekali saling menatap malu, saling salah tingkah dan saling.... Dia semakin cantik dan bersih saja. Aku sampai kelimpungan melihatnya. Senyuman khas dari bibirnya sudah aku hafalkan. Tapi hari ini aku hanya melihat senyuman yang ditutup-tutupin. Tapi, ya sudahlah It's not important for me. Yang penting adalah DIA BAHAGIA BERSAMAKU.  Detik berlalu, berganti menit, menit ingin berganti eh aku pun mulai angkat bicara dengan menanyakar kabarnya, bagaimana kuliahnya, apa saja yang dia lakukan dan yang paling ku empati banget adalah ketika ia jatuh dari kamar mandi yang mengakibatkan salah satu dari bagian dari gigina harus diperiksa oleh Dokter. "Kamu sih ngak hati-hati klo ke kamar mandi," kataku pelan padanya.

Tau gak, ternyata.. Kebersamaan membuat frekuensi senyum Qita lebih berarti. Hal yang terbaik dan terindah yang pernah hadir dihidupku dan dia adalah saat menemukan Qita tersenyum dan bahagia bersama.  Tapi, terkadang diberikan rasa kesepian yang mendalam, agar lebih menghargai indahnya kebersamaan, seperti aku dan dia yang slalu ini dihinggapi oleh hantu kesepian. Ingin sekali memiki waktu yang tepat untuk saling berbicara, saling mengerti, saling menatap, saling terseyum, tertawa dan lain sebagainya.

Waktu adalah pedang. Sampai-sampai membelah waktuku hanya separoh waktu saja untuk saling bertemu. Waktu berkunjung sudah habis, saatnya aku beranjak pulang. Dan diapun harus menunaikan kewajibannya kembali sebagai santri yakni mengaji. See in next month.

Pesenku.
1. Jaga kesehatanmu
2. Jaga diri baik-baik
3. Rajin berjamaah ya
4. Dibiasakan tidur habis isya'
5. Jangan melakukan pelanggaran walaupun hanya secuil.
6. Be the one for me..

"Dekaplah rindu dalam diam, maka diam-diam cinta akan datang"   

Tidak ada komentar: