Bukalah cendela pikiranmu sekedar untuk berfikir..

Sabtu, 19 Mei 2012

SEMAKIN KU KEJAR SEMAKIN KAU JAUH

Sudah dua bulan, aku semakin jauh darinya, terasa sepi, aneh bahkan keterkaparan. Di setiap detik, aku slalu kangen dirinya. Entah apakah dia juga merasakan apa yang kurasa saat ini (selama 2 bulan)?. Yang jelas aku ingin melihat senyumannya sedikit saja. Tapi biarlah jarak ruang dan waktulah yang menjadi bukti peningkatan kualitas cintaku dan dia. Kata orang aneh, “Dengan berada jauh dari orang yang dicintai, orang yang mencintai akan belajar lebih untuk menghargai kekasihnya.” Dari situlah aku mengerti, dengan jarak dan waktu yang membuat Qita tidak saling bertatap muka, ternyata ada hikmah yang aku dapat yakni arti dari “menghargai.” Smoga, ketika aku bertemu dia dalam dunia nyata, aku dan dia lebih menghargai waktu untuk saling menyayangi, bersama, mencintai, berbagi, mengenal, bersua dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari (terasa dunia milik kita berdua) hehehe.. lebay!.

Bagiku, jarak bukanlah penghalang bagiku untuk sekedar hanya ingin menyapa dan mendengar kabar darinya, tapi yang kutakutkan adalah kulitas dan kuantitas sayang yang Qita sudah bina semakin luntur, kendur bahkan dibawah rata-rata karna tidak ada sebuah pertemuan disetiap harinya. Semoga hal ini dijauhi oleh Allah SWT, Amin…
Kau menghadap laut seakan-akan apa yang kau lakukan tlah sia-sia, TIDAK sayang!!
Apapun yang tlah lakukan padaku, aku menghargaimu..
Harapan untuk memiliki cinta semakin besar saja, namun kata orang aneh, “semakin anda ingin memiki cinta tersebut, maka cinta itu akan hilang dengan sendirinya.” Kenapa? karna jika anda ingin memiki dia secara utuh, maka dia harus menjadi orang lain yang dapat anda perintah dengan apa saja bukan!, Sedangkan dia bukan robot tapi manusia yang tidak suka diperintah. Dari apa yang dipaparkan diatas, ada baiknya juga. Namun apa salahnya bila aku ingin memikinya dalam sebuah tali hubungan dengan tidak mengubah dia menjadi orang lain? Apakah tidak boleh. Nah, arti dari memiliki tidak hanya focus pada fisik saja, namun pada setiap apa saja yang dialaminya (kurang lebihnya begitu).

“Sayang,, Aku mencintaimu, bukan hanya karna segala yang telah kau lakuakn dengan hidupmu, tapi juga atas apa yang telah kau lakukan pada hidupku. Kau telah membuatku bahagia dan utuh. Tanpa kata, tanpa perbuatan, tanpa keraguan, cukup dengan menjadi dirimu sendiri. Begitu sederhana, namun paling sulit diberikan.”

Selama dua bulan ini, dalam pikiranku slalu diinject dengan kata-kata diatas, kata-kata rindu, sedih, senang bahkan mulutpun kaku ketika sudah menyadari bahwa ada yang salah dari sikapku pada dia. Kadang bayangan sosok dirinya hadir dalam mimpi yang tidak diharapkan, mimpi buruk! Apa karna aku terlalu sayang padanya atau aku terlalu possessive. Ternyata, Aku tidak bisa jauh darinya sejauh pengharapan ini pergi. Aku baru sadar bahwa, ketika dia berada di luar sana nan jauh, perasaan takut, pikiran negative, kekhawatiran yang membabi buta slalu menghantui diriku, aku benci dengan keadaan ini.. benci..benci.

Hem hemm.. kemarahan dan kebencianku tak sebanding dengan besarnya cinta dan sayangku padanya. Toh walaupun pikiran negative tlah menjalar pada otak kananku tentangnya, aku bisa membantingnya dengan tanpa rasa ragu padanya. I believe in her. Aku percaya bahwa dia bisa menjaga diri dengan baik di sana. Namun kepercayaanku jangan dijadikan ketidak tahuanku sebagai jalan untuk membunuh semua harapan dan keinginanku untuk meraihnya. Aku sayang dia ya rob.

Aku ingin segera bertemu dengannya, dalam imajinasiku.. seperti siapa dia ya, apa dia tambah sexi, tambah imut atau malah tambah kurus, terlihat lemas…. Idih aku terlalu melukiskan fisiknya. Padahal yang paling urgen adalah bagaimana kabarnya, kesehatannya, kondisinya dan prakteknya? Hehehe, lupa dig…

^ _ ^ ..I am waiting U hun.. ^ _ ^


Untukmu RInduku

Resah gelisah rinduku dirimu
Sekian lama aku tak berjumpa
Ingin rasanya mendekap dirimu
Melepas angan di dada

Oh kasih, percayalah!
Segenap rasaku untukmu

Tidak ada komentar: