Bukalah cendela pikiranmu sekedar untuk berfikir..

Rabu, 10 Agustus 2011

Aku Takud Menjadi Tua

Hemm.. Kadang aku merenungi tentang diriku sendiri kelak bukan saat ini. Kadang aku menangisi masaku kelak. Aku sedih bukan karna aku takud menjadi tua dan mati dengan keadaan yang tidak wajar. Aku takud kelak ketika menjadi tua tidak bermanfaat dan tidak memberikan apa-apa pada dunia. Aku takud hal itu.

Aku hanya membayangkan sebuah potret kehidupan yang dialami oleh kebanyakan orang yang sudah tua. Aku melihat dia yang sudah kerut wajahnya, bibir sudah tidak seksi, gigipun ikud hilang satu demi satu, pipi yang sudah keriput ditelan oleh masa, kuping yang terlihat kebawah, matapun sudah tidak bisa melihat, tanganpun tidak kuat berbuat apa-apa, memegang nasi saja untuk dimasukkan ke mulud, sudah tidak mampu lagi. Kaki yang dulu digunakan untuk berjalan-jalan, pergi ke shooping, bergaya, kini diapun tidak bisa digunakan karna lemahnya dia saat ini. Tubuh lunglai, pikiran tidak tentram, pakaian seadanya dan lagi yang paling menyedihkan sekali adalah Orang yang sudah Tua banyak yang dilupakan dan tidak dihormati oleh kaula Muda.

Hidup dimasa muda begitu indah apalagi dihiasi atau diwarnai dengan pernak-pernik cinta. Hehehe...so sweet. Namun masa itu berganti tidak seindah lagi pada waktu muda, tidak ada cinta, tidak ada usaha, tidak ada kekuatan dan tidak ada kemampuan. Itu adalah Masa Tua. MENJADI tua adalah suatu kepastian dan tak bisa ditolak manusia paling kuat sekalipun di muka bumi ini. Menjadi tua bukanlah sebuah hukuman, apalagi kutukan, sebaliknya itu adalah anugerah yang diberikan Sang Pencipta untuk diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat.
 
Memang menjadi tua sering menghadirkan kekhawatiran tersendiri, bahkan sampai-sampai banyak pujangga dan pemikir hebat 'menentang' untuk hidup sampai tua. Tak heran bila ada pepatah yang mengatakan, berbahagialah mereka yang mati di usia muda karena tak merasakan kesusahan di hari tua. Dan, beruntunglah mereka yang tak terlahir karena mencicipi penderitaan dunia. Lalu, apakah menjadi tua adalah sebuah kutukan? Jelas tidak, sebaliknya itu adalah anugerah sekaligus keajaiban karena diberi panjang umur.

Suatu saat aku akan menjadi tua, tapi Tua yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Aku tau, kelak aku akan memiliki istri dan anak bahkan cucu. Hemmm.. sungguh indah sekali diakala itu. Aku ingin kebahagian itu ya Rob....

Senin, 08 Agustus 2011

Tak Bisa Kulukiskan Rindu Saat Ini

Di -kesunyian malam
Ku imajinasikan dirimu dalam khayalanku
Yang saat ini masih tertutup rapi dalam tiraimu
Tiada yang mampu membukanya kecuali dirimu

Semakin kurindukan dirimu
Semakin sakit yang kurasa
Namun cahaya kesetian
Bisa mengobati rasa sakitku

Secercah kerinduan dapat masuk ke dalam hatiku
Merasuk dalam nuraniku
Mengalir bersama darah yang diikat dengan hemoglobin
Menuju otak melalui saraf
Hmm.. Ada getaran kencang …Q Kangen U, Lovine…

Jauh di mata dekat di hati
Jauh suaramu berkata dekat makna yang kupahami
Walau kau jauh dariku demi meraih cita-citamu
Namun aku bisa merasakan bahwa dirimu slalu berada didekatku  

Rindu yang tak bisa dilukiskan
Hanya bisa dirasakan
Tak bisa disentuh
Dan tak bisa hilang kecuali…..

         



Doaku Untuknya

Ya Allah sekali lagi dan untuk kesekian kalinya
Sematkan aku dan rasaku atas dirinya, serta benak hatinya
Ya Allah slalu ciptakan canta dan tawa pada dindaku yang manis

Ya Rob sebarkanlah kebaikan dalam jiwa ini serta bimbinglah
Jangan Engkau perlakukan dia seperti orang yang tlah mengingkariMu
Melainkan perlakukanlah dia seperti wanita yang Engkau sayangi

Ya Allah
Damaikanlah hatinya yang resah
Berikanlah dia kekuatan yang mampu menjadikan dia optimis
Selimutilah dia dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai modal kemandirian

Ya Rob
Sayang dan cintanya, jangan Engkau renggut sehingga dia merasa kehilangan
Tanamkanlah kepercayaan dan kesetian untuk seseorang yang dia cintai
Taburkan kesabaran dalam hatinya agar mampu menyikapi probematika sebagai Ujian

Hidup ini indah, bila ada cinta dan kasih sayang.
Saling mencintai dan menyayangi dengan sepenuh hati.
Selipkan doa dalam kasih sayang dan cinta.
Karna Cinta Misterius...         

How to Maka Students can Story in Public


Dayang Bandir
Folklore from North Sumatra

Once upon a time, there were two kingdoms in North Sumatra, the Eastern Kingdom and the Western Kingdom. The Eastern King got married with the Western King's sister. Later, they had a baby girl. They named her Dayang Bandir. Seven years later, they had another child. They named him Sandean Raja.

When Sandean Raja was a kid, his father, the Eastern King died. The rule said that the king's son would be the next king. However, Sandean Raja was still a kid. He had to wait until he was adult to be the king. The elderly of the kingdom asked Uncle Kareang to be the king. Uncle Kareang was the Eastern King's younger brother

The Eastern king had a magical sword. Uncle Kareang wanted to have the sword. Without the sword, he was only the temporary king. He was looking for the sword everywhere but he could not find it. He knew Dayang Bandir hided the sword. She wanted to give the sword to her brother, Sandean Raja, when he was adult. She wanted her brother to be the next king. Uncle Kareang was really angry. He asked the soldiers to take Dayang Bandir and Sandean Raja to the jungle.

Soldiers then tied Dayang Bandir on top of a big tree in the jungle. They would bring her down after Dayang Bandir told them where the sword was. But she never told them. Then the soldiers left Dayang Bandir and Sandean Raja alone in the jungle. Sandean Raja cried under the big tree. He could not climb the big tree. Every time he tried to climb, he fell down. Days passed by. Dayang Bandir was getting weaker and weaker. She finally died.

Sandean Raja then left alone in the jungle. He was not really alone actually. Her sister spirit always accompanied him. They still could talk each other. When Sandean Raja was adult, he decided to go to the Western Kingdom. The King, King Soma, was his uncle. He wanted to talk about his bad experience. King Sorma was surprised when he met Sandean Raja. He heard that sandean Raja and Dayang Bandir died in the jungle. He was not sure that Sandean Raja was really his nephew.

If you are really my nephew, remove that big tree, said king Sorma. Sandean Raja was a powerful man. He could remove that big tree easily. "I have the last test. Go to that dark room. There are many girls there. Which one is my daughter?' said King Sorma. "Don't worry, my brother, I will help you," said Dayang Bandir's spirit. Sandean Raja then could find the King Sorma's daughter. The king then was sure that the young man was really his nephew. After that, Tandean Raja told him about his sister and all his bad experiences with Uncle Kareang. King Soma then asked his soldier to attack the Eastern Kingdom. The Western Kingdom won the war. Sandean Raja then became the king of the kingdom. Later, her sister's spirit told him where the sword was.      


THE ACTIVITIES OF LEARNING


A. Determine which one of the Actor
1.       Eastern King
2.       Western King
3.       Western King's sister
4.       Dayang Bandir
5.       Sandean Raja
6.       Uncle Kareang
7.       Soldiers
8.       King Soma (Western King)
9.       And so on
B. Divide All of Paragraphs to be 6 groups. And students have to translate every paragraph.
C. Then, they have to explain to other groups.
D. They have to understand all of the meanings
E. Teacher give example how to story in front of public

               




Capeknya hari ini

kepala pusing
mata perih
perut sakid
kaki pegal
dan pikiran amburadul..

dan dapat berfikir jernih... sampai aku tak kuasa melakukan apa-apa

Aku Menangis Karna DhuhaMu

Saat ini aku lagi menyendiri di kamar menunggu waktu sholat dhuha diselingi dengan lagu merdu dari Wali Band. Tenang yang kurasa hari ini. Hari ini juga, aku bisa melaksanakan sholat dhuha bersama yang ke tiga kalinya secara rutin di Masjid Baitul Muhklisin, smoga saja aku bisa melaksanakannya di setiap kegiatan ini walaupun nanti suatu saat aku jauh dari masjid ini.

Dhuha adalah cintaku padaMu ya Rob..
Hanya dengan mengandalkan waktu dhuhaMu, aku bisa leluasa memohon dan meminta apa saja yang kuimpikan saat ini dan esok. Terimakasih Tuhan, sekali lagi aku bisa melaksanakan dhuhaMu secara berjamaah di hari Minggu ini. Sungguh tenang hatiku saat melaksanakan dhuha di setiap pagi. Ya Allah, jadikanlah dhuhaMu ini sebagai jalan kemudahan bagiku untuk slalu mendekatkan diri padaMu.

Dhuhaku di pagi hari..
Aku hanya bisa melakukan sholat dhuha di setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah. Kebiasaan yang dijadikan keharusan bagiku, ternyata banyak faedah yang kudapat seperti Ketenangan, kemudahan, hati lapang, rezeqi lancar, keselamatan, terkabulnya doa dan kesehatan tubuhku. Aku melaksanakan sholat dhuha hanya 2 rakaat saja karna terbatasnya waktu pergi ke sekolah. Mungkin ini yang kubisa lakukan untuk meminta rezeqi tanpa harus susah payah, heheheh, artinya aku sempatkan waktu yang beberapa menit ini dengan berdoa pada Allah, agar mempermudah segala apa yang kukerjakan hari ini dan esok. Akupun bersyukur pada Allah, karna Hanyalah Dia yang bisa memberikan hidayah sehingga aku bisa sholat dhuha setiap pagi. Thanks Allah… I Love U

Start sholat dhuha..
Jam tlah menunjukkan di titik ke 07.00 WIB tepat. Qori’ membacakan ayat Al-Qur’an sebagai pembuka, dengan mengirimkan Fatehah pada Kanjeng Nabi Muhammad beserta keluarga dan orang yang telah meninggal. Dilanjutkan dengan pembacaan sholawat tanpa berdiri sebagai menu ke dua dalam acara sholat dhuha.

Allahumma sholli ‘alamuhammad.!
Semua jamaah berdiri dan melakukan sholat dhuha 4 rakaan dengan 2 salam. Seperti biasa setelah sholat dhuha dilanjutkan dengan pembacaan Rowatibul Haddad yang dipimpim oleh Ustad H. Agus. Tak lama kemudia dari pembacaan Haddad ini, jamaah diharuskan “Mahalul Qiyam” alias berdiri sambil membaca sholawat. Nah.. saat pembacaan sholawat inilah ada miracle atau keajaiban bagiku.. “Aku Menangis”. Entah kenapa hati ini tidak tahan dengan suara sholawat berkumandang sehingga aku mengeluarkan air Kristal dari mataku yang hitam peka. Aku menangis tersedu-sedu, terus dan terus menangis ketika membaca sholawat.

Dalam hatiku berkata sambil menitikkan air mataku, “Aku sadar, Aku rindu pada Nabi Muhammadku. Aku ingin bertemu dan memelukMu Muhammad. Dan aku juga berfikir, aku ini siapa sih? Aku ini hamba yang banyak dosa, banyak salah dan sombong. Aku merasa kecil sekali dihadapan Tuhan. Apakah tiada ampun bagiku jika kuberbuat jahat, berbuat tidak baik? Masih dalam pikiranku, “ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dosa-dosa kedua orang tuaku dan semua ummat muslim, karna tanpa ampunanMu, niscaya kami berada dalam kerugian yang nyata. Ya Allah bimbinglah kami ke jalan yang lurus dan jalan yang diridhoiMu, serta jauhkanlah kami dari godaan setan yang terkutuk”.

Dalam pembacaan sholawat ke dua ini, aku curhatkan pada Allah, aku berbicara pada Allah, aku memohon pada Allah dan meminta pada Allah sambil menangis, sambil menyesal atas semua tindakanku, memohon ampunan…. Aku tidak tau apa yang akan kupinta padaMu ya Allah, aku bingung, lidah keluh… hanya satu yang kupinta.. AMPUNILAH SEGALA DOSAKU. Sampai sholawatpun berakhir, aku masih saja menangis. Hemmmm.. Aku Menangis karna Dhuhamu

Doaku dalam DhuhaMu
Ya Allah
Jadikanlah hambamu ini orang yang slalu bersyukur
Jadikanlah hambamu ini orang yang slalu istiqomah dalam beribadah
Jadikanlah hambamu ini orang yang berguna bagi bangsa dan Negara

Ya Allah
Ampunilah dosaku
Ampunilah dosa kedua orang tuaku
Ampunilah dosa yang orang kusayangi
Dan ampunilah dosa semua umat muslim

Ya Rob
Limpahkanlah rezeqiMu padaku
Mudahkanlah rezeqiMu dan halalkanlah untukku
Agar aku senantiasa istiqomah melaksanakan ibadahMu
Dan mampu berziara ke makam Nabi Muhammad SAW di Mekah

Ya Allah
Tuntunlah aku dijalanMu
Tunjukilah jalan yang diridhoiMu
Dan bersamakan aku pada orang yang Engkau cintai

Ya Allah sekali lagi Aku Menangis karna Dhuhamu

Loneliness


Setiap langkah, ku tertatih tak satupun membantu. Setiap jengkal masalah, ku hadapi sendiri tak satupun yang mendengar. Setiap detik, ku terlintas mengingat dia tak satupun yang mengerti. Inilah hidup. Slalu berusaha sendiri dalam menggapai apa yang kita inginkan. Tapi ingat bahwa dengan kesendirian kita, kita bisa menjadi orang yang tangguh dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan hantaman. Tak kuat kita menahan hantaman tersebut, kita lakukan saja walau habis semua energi yang kita punya. Sampai kita tau betapa sulitnya menjalani kehidupan ini dengan kesendirian dan kita akan sadar bahwa dengan adanya pertolongan manusia lain, kita juga bisa berhasil.
Hidup dalam kesendirian ngebuat kita terlalu memaksakan diri sendiri. Tak ada yang menemani, tak ada yang slalu memanjakan n tak ada yang mencinta. Sungguh ironis sekali manusia hidup dalam kesunyian sendiri tanpa harus berkomunikasi.
Bumi tak akan bisa bertahan jika tidak ditemani oleh sang matahari. Mataharipun juga merasa terganggu jika tidak ditemani oleh adanya sinar panas dari dirinya. Hujanpun tidak akan tampak indah walau selalu menimbulkan kegelapan jika tidak di temani dengan awan yang akan menyinarinya sehingga terlihan indah. Bintang pun akan terlihat suram jika cahaya akan pergi darinya. So semua pasti akan ada kolaborasi/cooperation satu sama lainnya agar ada keselarasan n kesesuain.
Ku coba buka cakrawala pola fikiranku dengan slalu berfikir bahwa Hidup bukanlah tentang jumlah udara yang aku ambil untuk berbafas, Tapi itu adalah saat-saat aku menghabiskan nafas ku