Bukalah cendela pikiranmu sekedar untuk berfikir..

Jumat, 27 Januari 2012

Karna Kau Tlah Menghujani Hatiku






Hujan
Kau datang tanpa permisi
Kau pulang pun juga gak pernah pamit
Membingungkan
Mempusingkan

Hujan
Katanya kau pembawa berkah
Tapi kenapa kemaren di Kapongan, kau jatuhkan lebih dari 20 rumah?
Katanya kau pembawa rezeki
Tapi kenapa kau hambat kami dalam penantian pergi kerja

Hujan
Ternyata kau punya teman
Angin, sehingga kau poran-porandakan rumah-rumah kami
Ternyata kau punya saudara
Bajir, sehingga kau menenggelamkan rumah-rumah kami bahkan kami sendiripun tenggelam

Hujan
Maaf bila aku menyalahkanmu
Maaf bila aku tak berfikir lebih tentangmu
Maaf bila aku tak mengerti apa hikmah dibalik turunnya dirimu
dan Maaf bila aku tidak menghendaki kau turun setiap hari ke duniaku

Tak berfikir negatif, tak berfikir pesimis tentangmu, namun aku hanya ingin mengenal lebih jauh tentang dirimu. Ya... agar aku bisa mendeteksi kapan kau turun, dan kapan kau akan berhenti, sehingga aku bisa mempersiakan diri untuk berteduh. Kaya' pepatah, "sedia payung sebelum hujan." Mempersiapkan diri lebih awal adalah kunci sukses dari setiap bencana/masalah. Sebelum hujan datang/masalah datang, sebaiknya mempersiakan dahulu apa saja untuk mencegah hal-hal yang terburuk dari kejadian tersebut.

Kisahku saat hujan turun..

Kemaren sore, tepatnya pada hari Rabu kliwon tanggal 25 bulan Januari tahun 2012, hujan slalu mengguyur gubuk reyotku dari sore hari sampai tengah malam. Saat ini aku masih terjebak di sekolah, dan harus menunggu hujan berhenti sampai pukul 16.00 WIB. Aku bingung mau pulang, terpaksa aku ngobrol ringan dengan murid-murid di lobi sekolah sambil menunggu hujan reda.

Setiap detik, aku slalu memikirkan gubuk reyotku. Aku takut gubuk tersebut ditemani air manja dari hujan. Dan itu membuat aku bertambah khawatir akan barang-barang dan buku-bukuku di sana. Hemm sudah 4 jam aku menunggu hujan reda, dan 4 jam pula aku memikirkan seseorang dalam lamunanku, sampai-sampai aku ditegur oleh anak-anakku yang sejak tadi aku diemin mereka, "Mr...mr..mr..hemm ngelamun terus ne mr, Mr ini" panggil mereka sambil memukul tanganku keras-keras. "Awchhhhh," sakit tau. "Mangkanya, jangan ngelamun terus napa, mulai tadi kita-kita dicuekin mulu, "kata mereka sambil merengek-rengek minta dikasihani. Lamunanku buyar seketika, tak taulah bagaimana nasib gubuk reyok dan barang-barangku disana. "Maaf-maaflah, mr. Dian lagi mikirin tempat tinggalnya mr di pondok sana, atut bocor hehehehe," kataku lembut sambil menjelaskan kenaa aku ngelaun dari tadi. "Lah, gimana pas tu Mr, mr. Dian enak dong bisa berenang di dalam kost-kost-an," kata salah satu anakku. "Seaa seaaa.. wah gece ne, tapi ya sudahlah."

Sudah menunggu cuku lama, akhirnya hujan redah juga. "Alhadulillah yaa," kata hatiku. Aku ngak berfikir panjang, aku langsung saja langkahkan kaki pulang dan melihat gubuk reyotku. Selang beberapa menit saja, aku sudah datang dan Tau ngak............KAMARKU BOCOR hemmm... Limpunya diriku wes. Wah harus keja keras ne... TERIMA KASIH HUJAN, Kau tlah menggenangkan hatiku eh eh salah kamarku. hehehehe..

Kisah ke dua..

Tau ngak..... Akibat dari turunnya hujan beserta temannya yang bernama angin kemaren itu, banyak rumah-rumah roboh tak karuan alias disapu bersih mereka berdua (hujan dan angin).Enam kecamatan yang dilanda antara lain, Kecamatan Mangaran, Kapongan, Panji, Panarukan, Kecamatan Kota, dan Kecamatan Sumbermalang. Kondisi terparah dampak hujan dan angin tersebar di Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo. Di tempat itu, ada puluhan rumah warga dan satu bangunan selep di Dusun Tanjung Geger, Desa Tanjung Pecinan, yang rusak akibat hujan dan angin besar. Hemm Aku hanya bisa mengela nafas dalam-dala dan berdoa, "Smoga mereka diberikan kesabaran dan kekuatan oleh Allah untuk tetep slalu optimis dalam menjalani kehdupan di masa depan."

Dan, kenapa ada hujan?..

Hujan merupakan air yang turun dari langit, di Indonesia pada umumnya hujan terjadi pada bulan oktober sampai dengan bulan maret. Proses terjadinya hujan melalui beberapa tahap, namun pada dasarnya proses terjadinya hujan disebabkan oleh penguapan di bumi beserta isinya, diantaranya penguapan dari air seperti sungai, danau, laut, hewan, tumbuhan serta manusia dan lain sebagainya yang mengandung air di bumi.

Proses terbentuknya hujan berawal dari penguapan yang terjadi di bumi akibat panas matahari, sehingga uap air ini selanjutnya terkumpul di udara lalu mengalami pemadatan (kondensasi). Hasil kondensasi ini yang di sebut awan, dan awan ini bergerak akibat hembusan angin dan membuat awan saling bertindih dan terus keatas hingga mencapai atmosfir yang suhunya lebih dingin, sehingga membentuk butiran-butiran air/es yang semakin berat dan pada akhirnya mengalami presipitasi yang disebut jatuhnya air ke bumi dan terjadi hujan.

Para eksekutor pembajak untuk membantu para korban reruntuhan di Kapongan
Apapun kehendakNya, entah angin atau hujan.. Qita sebagai hamba Allah tetap dan slalu optimis bahwa Qita bisa menghadapinya dan diberikan jalan terbaik bagi Qita. Karna Allah sudah berfirman, “Sesunggunya adanya kesulitan, pasti ada kemudahan.”

Tidak ada komentar: