Bukalah cendela pikiranmu sekedar untuk berfikir..

Rabu, 09 November 2011

Nano-Nano Kehidupan

Hidup emang keras, apalagi di luar yang notabeninya bebas. Jika Qita tidak mampu mengendalikan diri dengan baik dan tidak cerdas dalam mempertimbangkan semua keadaan di lingkungan, niscaya Qita akan disambar ombak dan tenggelam ke dasar perut bumi. Kebebasan untuk berbuat adalah hak setiap manusia di bumi ini namun kebebasan ada pula batasan-batasan yang bisa disetir dengan moral pancasila. Perilaku berdasarkan Pancasila akan mengubah jati diri Qita pada hal yang lebih positif.

Kadang Qita masih saja senang bahkan bangga dengan simbolistik untuk menebarkan pesona bagi orang lain. Qita lebih senang bertopeng dari pada menemukan jati diri Qita. Aksesori yang Qita gunakan dan lakukan hanyalah rekaya saja agar Qita terlihat santun dimata orang lain. Seperti ikut dalam berpesta -minuman keras kemudian mabuk, narkoba pada akhirnya mati terkapar, gaul bebas dikemudian hari hamil 3 bulan, tawuran eh diciduk polisi dan sebagainya. Kriminalitas yang terjadi di Indonesia adalah kesalan dari diri Qita yang masih belum mampu memberikan contoh akhlak yang mulia pada anak bangsa. Padalal menurut fitrahnya (manusia) akan memilih kebaikan. Karena pada dasarnya manusia bersifat suci atau baik

Coba bayangkan, bila Qita yang melakukannya..?
Tapi jangan menyerah kawan, hidup masih panjang dan tidak perlu takud akan hal yang terjadi pada anak Qita kelak. Yang penting saat ini adalah menjaga, mendisiplinkan, dan memberikan perhatian banyak bukan sekedar cukup. Anak butuh kasih sayang yang tinggi, dedikasi perhatian yang sangat. Dia hanya butuh itu bukan yang lain. 

Aku mendengar berita yang tidak mengenakkan hati bahkan mengecewakan para fansnya. Tau ngak putra tertua Al tlah berani mencoba barang haram yang tidak pantas ia sentuh atau diteguknya. Dia tlah meminum minuman keras sambil mempermainkan rokok di tangan kanannya. Dengan santainya dia meminum tanpa harus berfikir apa akibatnya jika ia melakukan itu. Tawa, senyuman mengalihkan ia pada skill sebagai seorang musisi cilik atau anak dari sang musisi hebat Ahmad Dhani. Ia tidak tau bagaimana perasaan orang tua mengetahui perilaku anaknya tersebut. Walaupun tergolong anak kecil dan banyak berstatemen, "ah masih anak-anak, wajarlah." Tau ngak sih lho, ini bukan sekedar anak-anak atau dewasa, ini adalah merupakan masa depan dirinya kelak.

Hemm.. terlalu gamblang menjelaskan kesalahan orang lain, tapi aku sendiri enggan memperbaiki diriku sendiri yang mungkin tlah menyakiti seseorang, "Ya Allah ampunilah dosaku." Tapi aku mengerti bahwa aku hidup bukanlah untuk sekedar bercinta, makan, minum, tidur,  tapi bagaimana aku hidup bisa slalu mendapatkan ridhoNya dalam melakukan apapun. Sedih adalah merupakan kekecewaan hati. Namun terlalu larut di dalamnya maka kekecewaan akan slalu menghatui dan bisa saja membunuh karakterku. Kesenangan merupakan kebahagian hati. Karna ada harapan yang selama ini aku inginkan, bersemayam dalam kalbuku.
Jadilah pribadi sejati yang slalu tampak santai dalam kesibukan, Tersenxum dalam kesedihan, tenang dibawah tekanan, Tabah dalam kesulitan dan optimis dalam hadapi tantangan.

Tidak ada komentar: