Ya Allah, Ajari Aku bersyukur padaMu |
“Tuhan, Engkau ‘kan tahu, ujian matematikaku hari ini sangat buruk. Tetapi, aku bersyukur. Aku tidak menyontek, walaupun teman-temanku melakukannya. Berangkat ke sekolah tadi pagi, aku membawa sepotong kue dan sebotol air. Kata ayah, sekarang sedang musim paceklik. Jadi, hanya itu yang bisa kubawa. Terimakasih kuenya, Tuhan! Di jalan aku melihat pengemis yang kelaparan. Lalu aku berikan kue itu padanya. Tahu-tahu saja laparku hilang ketika melihatnya tersenyum.”
“Tuhan, lihatlah, ini sepatuku yang terakhir. Mungkin aku harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau ‘kan tahu, sepatu ini sudah rusak berat. Tapi tidak apa-apa. Aku tetap bersyukur. Paling tidak, aku masih bisa pergi ke sekolah. Terima kasih Tuhan! Tentanggaku bilang, orang-orang sedang mengalami gagal panen. Beberapa temanku terpaksa berhenti sekolah. Tuhan, tolong bantu mereka, supaya bisa sekolah lagi.”
“Oya, semalam ibu memukulku. Mungkin karena aku
nakal. Itu memang menyakitkan, tapi pasti sakitnya segera hilang. Aku tahu
Engkau akan menyembuhkan sakit itu. Yang penting, aku masih punya seorang ibu.
Tuhan, tolong jangan marahi ibuku, ya? Dia hanya lelah, juga panic memikirkan
biaya sekolahku. Terakhir, Tuhan. Rasa-rasanya, aku sedang jatuh cinta. Ada
seorang pria yang tampan di kelasku. Menurut Engkau, apakah dia akan
menyukaiku? Tapi apapun yang terjadi, aku tahu Engkau tetap menyukaiku. Terima
kasih Tuhan!”
taken from Ippo Santoso's book in "13 Wasiat Terlarang"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar