Siapakah kini plipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti
Karya: Ismail Marzuki
Nyanyian yang menyentuh hati sanubariku tentang pahlawan ini, membuat aku ingin melihat mereka kembali di masa-masa yang akan datang untuk mempertahankan kemerdekaan RI. Rasa-rasanya ingin sekali ikut serta bertepur melawan kolonial saat itu. Ingin berada di depan, dengan tombak dan sebelah pisau celurit, mata tajam, tubuh kekar, mental baja, semangat juang dan menumpas penjajah. Hehehe..tapi itu hanyalah mimpi. Ehh..aku punya keyakinan bahwa suatu saat Indonesia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan adanya pahlawan-pahlawan baru. Bukan pahlawan membela negara (kan sudah merdeka) melainkan pahlawan yang bisa memerdekakan diri dari perilaku negatif, moral licik dan mental krecek (enak dong bisa dmakan hehehe)
Berbica tentang Hari Pahlawan, maka akan terlintas dalam pikiran masuk melalui otak kiri tentang peristiwa bersejarah di Kota Surabaya. Dimana antara tentara Indonesia dan Pasukan Belanda bertempur demi menguasai Kota Surabaya. Tidak hanya Belanda yang bertempur melawan tentara Indonesia. Tapi, Belanda dibantu oleh tentara Inggris. Mayor Jenderal Mansergh mengultimatun pada tentara Indonesia untuk menyerah sebelum tanggal 10 November pagi hari. Namun, di batas ultimatum tersebut rakyat Surabaya
menjawabnya dengan meningkatkan perlawanan secara besar-besaran, salah
satu pimpinan perlawanan tersebut adalah Sutomo atau dikenal dengan Bung Tomo. Dengan tekad dan cintanya pada Indonesia khususnya di Surabay, Bung Tomo berani mengambil keputusan untuk melawan pasukan Belanda dan Inggri. Maka, pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai
melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan bom udara ke
gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar
30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang. Surabaya dibombardir olehnya. Salah satu dari pemimpin tentara Inggris mengklaim bahwa tentara Indonesia akan menyerah dala kurun 3 hari. Tapi, pada kenyataannya TIDAK, melainkan selama 1 bulan.
Singkat cerita, Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai HARI PAHLAWAN oleh Republik Indonesia yang harus diberikan dedikasi penghargaan tertinggi bagi Para Pahlawan hingga sekarang.
Refleksi...
Hemm...Sebagai generasi penerus bangsa Indonesi, Qita perlu mencontoh keteguhan dan kekuatan serta cintanya para pahlawan terhadap Indonesi yang tlah gugur untuk menatap masa depan yang cerah. Qita hanya menikmati kemerdekaan Indonesia tanpa harus mengeluarkan keringat sedikitpun bahkan tanpa harus mengeluarkan energi. Tapi, apabila Qita mengenang sejarah 10 Novermber dimana para pahlawan Indonesia berani bertempur hanya demi Indonesia agar para generasi berikutnya bisa meneguk manisnya kemerdekaan suatu negara.
Merdeka, Merdeka, Merdeka...hemmm banyak orang mengatakan bahwa Indonesia sudah merdeka, banyak sekali orang yang berfikir bahwa Indonesia aman sentosa, dan ada yang ngomong bahwa Indonesia bebas dari penjajah lagi dari negara komunis. hehehe... Tapi coba liat, apakah Indonesia yang mengalami banyak cobaan seperti: Stunamo..eh eh salah stunami yang terajadi di Aceh, Indonesia merdeka?, apakah Indonesia ditimpa bencana seperti: Lumpur Lapindo yang terjadi di Surabaya, Indonesia merdeka?, dan apakah Indonesia dicela dengan adanya korupsi, kolusi, nepotisme yang terjadi di Metropolitan, Indonesia merdeka? Hemm...
Kemerdekaan adalah saat di mana seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain lagi. Jika Indonesia sudah merdeka wajar, karna Indonesia meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya. Namun, pada diri bangsa sendiri, belum merdeka. Bangsa (masyarakat) masih dikendalikan oleh nafsu bukan suara hati/hati yang tulus untuk bertindak. Coba liat, bencana, korupsi bahkan tawuran, itu bukan dikendalikan oleh suara hati atau hati yang bersih. Karna menurut fitrahnya manusia memiliki potensi untuk menjadi menusia yang baik. So, apabila Indonesia ingin memiliki bangsa yang merdeka, maka perbaiki pengendalian diri serta ikutilah kata hati/suara hati karna itu murni dari Ilahi,
Merdeka, Merdeka, Merdeka...hemmm banyak orang mengatakan bahwa Indonesia sudah merdeka, banyak sekali orang yang berfikir bahwa Indonesia aman sentosa, dan ada yang ngomong bahwa Indonesia bebas dari penjajah lagi dari negara komunis. hehehe... Tapi coba liat, apakah Indonesia yang mengalami banyak cobaan seperti: Stunamo..eh eh salah stunami yang terajadi di Aceh, Indonesia merdeka?, apakah Indonesia ditimpa bencana seperti: Lumpur Lapindo yang terjadi di Surabaya, Indonesia merdeka?, dan apakah Indonesia dicela dengan adanya korupsi, kolusi, nepotisme yang terjadi di Metropolitan, Indonesia merdeka? Hemm...
Kemerdekaan adalah saat di mana seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain lagi. Jika Indonesia sudah merdeka wajar, karna Indonesia meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya. Namun, pada diri bangsa sendiri, belum merdeka. Bangsa (masyarakat) masih dikendalikan oleh nafsu bukan suara hati/hati yang tulus untuk bertindak. Coba liat, bencana, korupsi bahkan tawuran, itu bukan dikendalikan oleh suara hati atau hati yang bersih. Karna menurut fitrahnya manusia memiliki potensi untuk menjadi menusia yang baik. So, apabila Indonesia ingin memiliki bangsa yang merdeka, maka perbaiki pengendalian diri serta ikutilah kata hati/suara hati karna itu murni dari Ilahi,
Heemm.. inilah Pengganti dari pahlawan yang tlah gugur dalam peperangan yakni GENERASI MUDAH.
Inilah generasi penerus bangsa. Merekalah yang akan mem-building karakter dan mencerdaskan anak bangsa Indonesia...(Narsis) |
Hem, jangan salah, dengan senyuman saja bisa menggetarkan jiwa yang melihatnya. So, tersenyumlah walau beban menggaulimu sebelum kau ditangisi. |
Hemm, Tampang boleh Tua (sebelah cewek baju merah- Aitt Gue gak termasuk ya) tapi semangat harus slalu di seluruh jiwa. |
Heemm Kebersaman dalam setiap kesulitan akan mampu terselesaikan dengan mudah. So, tingkatkan kerjasama dalam hal apapun, contoh: kompak dalam ber-narsis seperti gambar di atas. |
Inilah generasi patah hati eh eh salah, generasi mudah yang gagah, tampan dan memiliki prestasi tinggi, maka mereka akan memberikan kontribusi pada Indonesia untuk memudahkan meraih kesuksesan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar