Akhirnya, rinduku terpuaskan juga, yang
selama ini menggantung tanpa kehadirannya. Bertemu dengan dia sama
halnya dengan menikmati indahnya putri gunung, sejuk, enak dipandang dan
juga cantik dibelai. Tepat jam 13.30, aku sudah berada di tempat dimana
aku dan dia bertemu. Tapi, yang paling ku kesali adalah menunggu dia
dalam keramaian para santri putri, aku kan jadi malu dan merasa takut..
takud ditembak ama bidadari disana, tar dia gigit jari deh hehehe. Dalam
pikiran kesal, "kenapa aku disuruh berangkat duluan ke tempat ini,
padahal aku bukan orang sini, kan malu!" Ya apa boleh buat, aku
tenangkan ke-nervous-anku dalam ketidakberdaan berada ditengah-tengah
keramaian manusi di tempat ini. Namun, selang beberapa menit, dia hadir
bersama Ika tak lain adalah temannya dia yang menampilkan aroma
kecantikan dengan busana lux. "Hemm, kog beda ya dia saat ini," gumamku
dalam pikiran.
Ku
berdoa dalam hati sebelum beranjak bertemu dia," Allah, indahkanlah
pertemua ini dalam cinta dan kebahagiaan, Amiinn." Aku menghampirinya
dengan salam islami, "Asslamualaikum,"
"Walaikumsalam," jawabnya dengan lembut.
"Walaikumsalam," jawabnya dengan lembut.
Pertemuan
yang sesingkat ini, aku dan dia slalu menebarkan senyuman indah,
sesekali saling menatap malu, saling salah tingkah dan saling.... Dia
semakin cantik dan bersih saja. Aku sampai kelimpungan melihatnya.
Senyuman khas dari bibirnya sudah aku hafalkan. Tapi hari ini aku hanya
melihat senyuman yang ditutup-tutupin. Tapi, ya sudahlah It's not
important for me. Yang penting adalah DIA BAHAGIA BERSAMAKU. Detik
berlalu, berganti menit, menit ingin berganti eh aku pun mulai angkat
bicara dengan menanyakar kabarnya, bagaimana kuliahnya, apa saja yang
dia lakukan dan yang paling ku empati banget adalah ketika ia jatuh dari
kamar mandi yang mengakibatkan salah satu dari bagian dari gigina harus
diperiksa oleh Dokter. "Kamu sih ngak hati-hati klo ke kamar mandi,"
kataku pelan padanya.
Tau gak, ternyata.. Kebersamaan membuat frekuensi senyum Qita lebih berarti. Hal yang terbaik dan terindah yang pernah hadir dihidupku dan dia adalah saat menemukan Qita tersenyum dan bahagia bersama. Tapi, terkadang diberikan rasa kesepian yang mendalam, agar lebih menghargai indahnya kebersamaan, seperti aku dan dia yang slalu ini dihinggapi oleh hantu kesepian. Ingin sekali memiki waktu yang tepat untuk saling berbicara, saling mengerti, saling menatap, saling terseyum, tertawa dan lain sebagainya.
Tau gak, ternyata.. Kebersamaan membuat frekuensi senyum Qita lebih berarti. Hal yang terbaik dan terindah yang pernah hadir dihidupku dan dia adalah saat menemukan Qita tersenyum dan bahagia bersama. Tapi, terkadang diberikan rasa kesepian yang mendalam, agar lebih menghargai indahnya kebersamaan, seperti aku dan dia yang slalu ini dihinggapi oleh hantu kesepian. Ingin sekali memiki waktu yang tepat untuk saling berbicara, saling mengerti, saling menatap, saling terseyum, tertawa dan lain sebagainya.
Waktu
adalah pedang. Sampai-sampai membelah waktuku hanya separoh waktu saja
untuk saling bertemu. Waktu berkunjung sudah habis, saatnya aku beranjak
pulang. Dan diapun harus menunaikan kewajibannya kembali sebagai santri
yakni mengaji. See in next month.
Pesenku.
1. Jaga kesehatanmu
2. Jaga diri baik-baik
3. Rajin berjamaah ya
4. Dibiasakan tidur habis isya'
5. Jangan melakukan pelanggaran walaupun hanya secuil.
6. Be the one for me..
1. Jaga kesehatanmu
2. Jaga diri baik-baik
3. Rajin berjamaah ya
4. Dibiasakan tidur habis isya'
5. Jangan melakukan pelanggaran walaupun hanya secuil.
6. Be the one for me..
"Dekaplah rindu dalam diam, maka diam-diam cinta akan datang"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar